Wednesday, 2 July 2025

Laut Tanpa Peta

Photo by Something of Freedom

Pernah kubiarkan gelombangmu mendengar 
dentuman dari dasar lautku.
Kala samudera lain memilih diam,
kubiarkan kau mengenali arus yang tak bisa kulawan.
Kuceritakan semua nyanyian paus yang kau suka
Semua terdengar seirama, seolah bahagia.

Hingga kulihat kapal dari yang kuanggap
"si pelaut yang mengerti badai"
bersandar pada dermaga 
yang dulu menenggelamkanku.

Kau lupa arah di palung yang pernah kutangisi,
entah bodoh atau pura-pura tak mengenali 
riuhku yang pernah terikat di situ.
Suaraku karam 
membawaku jauh dari bahasa yang pernah kita bagi.
Kau biarkan suara itu hanyut,
menjadi gema dalam sunyi yang tak lagi kau cari.

Pada setiap pasang yang datang dan pergi,
kutemukan caraku menjadi laut utuh yang tak runtuh.

Lautku akan tetap biru,
tapi tak semua bisa berenang ke tengahnya.
Lautku tetap terbentang,
tapi tak setiap pelaut layak kuberi arah pulang.
Lautku tetap terbuka, meski kini tanpa peta,
agar tak ada yang mampu menyusuri luka.

Beberapa hanya diundang 
untuk melihat lautku dari perahu,
tanpa pernah tahu,
berapa banyak badai 
yang telah kutelan diam-diam.


2 comments: